1. DEFINISI
Harajuku
style sebenarnya terbagi atas banyak subgaya, salah satunya adalah gaya Gothic Lolita. Gaya gothic lolita
adalah perpaduan antara gaya gothic dan lolita fashion. Secara umum gothic
adalah nama suatu periode yang berkisar pada abad ke-18 di Eropa, tepatnya di
Eropa Utara. Pada era ini, terjadi perkembangan besar-besaran di bidang karya
seni, sastra dan arsitektur dimana perkembangan karya-karya tersebut umumnya
dipengaruhi oleh tema-tema religius.
Sedangkan
istilah lolita sering dipakai untuk merujuk pada hal-hal yang
berhubungan dengan anak perempuan di bawah umur. Istilah Lolita ini dipopulerkan
oleh novelist terkenal Vladimir Nabokov
sebagai judul dari novel yang ditulisnya. Dalam novel itu dikisahkan sang tokoh
utama, Humbert, yang jatuh cinta kepada seorang gadis berusia 12 tahun bernama
Dolores Haze. Dan lolita adalah nama yang dipakai oleh Humbert untuk menyebut
nama gadis itu dalam ceritanya.
2. SEJARAH
Gothic lolita merupakan istilah untuk
sebuah fashion style yang uniknya, lebih pesat perkembangannya di Jepang. Gothloli atau gosurori, demikian orang
Jepang menyebutnya, mulai muncul dari sekitar tahun 1997-1998 dan pada tahun
2001 sudah menjadi suatu genre fashion yang diakui sehingga dengan mudah bisa
ditemukan di department-department store umum sebagaimana model-model pakaian
yang lain.
Gothic lolita style terinspirasi
dari gaya pakaian zaman Victoria seperti yang sering dipakai pada baju-baju
boneka porselin abad itu. Gothic lolita lebih menonjolkan image yang gelap tapi
innocent, cute dan childish
daripada cantik atau sexy. Warna-warna yang dipakai biasanya didominasi oleh
hitam dan putih.
3. JENIS-JENIS
Berdasarkan cara berpakaiannya,
Gothic Lolita dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a)
Gothic Lolita:
merupakan gaya paling umum dan paling populer dari sub-kategori gothic dalam
Lolita Fashion. Pakaian yang dikenakan biasanya berwarna khusus hitam dan putih
tetapi dapat juga meliputi warna biru-gelap kehitaman (Moitié) ataupun hitam
dan merah.
b)
Kurololi (Lolita hitam):
merupakan Gothic Lolita tetapi terbatas pada warna dengan tema serba hitam.
c)
Gurololi: berarti
Lolita yang mengerikan atau menakutkan. Gaya ini tidak sekedar dilihat dari
kostum saja tetapi harus memakai pakaian yang dilengkapi dengan darah kental,
contohnya dengan perban, darah palsu, tutup mata, dan lainnya. Make up yang
digunakan oleh Gothic Lolita biasanya berwarna gelap, hal ini sangat berlawanan
dengan aliran Lolita yang menonjolkan make up warna terang. Raut wajah yang
pucat juga digunakan dalam gaya ini, tetapi bukan seperti warna putih pada
’goth’. Selain itu Gothic Lolita menggunakan lipstik berwarna merah untuk
pewarnaan bibir, serta eyeliner warna hitam.
Berbagai
macam perlengkapan lain dapat menjadi aksesoris yang menunjang penampilan
Gothic Lolita, diantaranya dompet dengan berbagai warna yang mencolok,
tempat/kotak topi, ataupun tas tangan yang kadang-kadang tampil dalam berbagai
bentuk seperti kelelawar, peti mati, dan salib. Beruang Teddy dan boneka hewan
lain juga seringkali digunakan, bahkan beberapa merk membuat beruang Teddy
”goken” khusus berbahan kulit berwarna hitam ataupun PVC. Selain itu, ”Super
Dollfies” (boneka) juga merupakan salah satu alternatif aksesoris yang dapat
dibawa.
Gothic Lolita telah terpengaruh dan terpopulerkan
oleh penampilan berbagai band Visual Kei (atau ”visual rock”). Visual Kei
merupakan band Jepang beraliran musik rock yang mempunyai ciri khusus dalam hal
perpaduan kostum yang digunakan tetapi mempunyai gaya musik yang bervariasi.
Mana adalah seorang pendahulu “crossdressing” (orang yang memadukan berbagai
kostum) dan sebagai gitaris dalam Malize Mizer yang merupakan band Visual Kei;
ia terkenal karena telah memberikan kontribusi dalam hal mempopulerkan Gothic
Lolita.
0 komentar:
Posting Komentar