I.
PENDAHULUAN
Namanya
juga era digital, semuanya serba canggih dan dibuat dengan teknologi. Salah
satu hasilnya adalah uang kartu. Belakangan ini uang kartu jadi favorit banyak
orang. Kartu uang atau uang
kartu ini dibuat dengan menggunakan teknologi kartu chip dan Radio
Frequency Identification atau identifikasi frekuensi radio. Teknologi ini
kemudian dikembangkan kembali menjadi electronic
money (e-money).
Defenisi
E-money didefinisikan
sebagai produk stored-value atau prepaid dimana sejumlah nilai
uang (monetary value) disimpan secara elektronis dalam suatu peralatan
elektronis yang dimiliki seseorang. E-money berbeda dengan kartu debet. Kartu
debet memang bentuknya kartu dan based-nya simpanan dengan transaksi
yang dilakukan secara online, setiap kali transaksi, simpanan di bank akan
berkurang. Sedangkan transaksi menggunakan e-money bisa dilakukan se-cara offline,
dan nilai saldo yang dikurangi bukan nilai simpanan di bank melainkan nilai
saldo yang ada dalam e-money tersebut.
Sejarah
E-money ini sudah mulai
diterapkan di Jepang sejak tahun 2006. NTT Docomo, salah satu provider telepon seluler di Jepang yang
mempelopori penggunaan e-money dengan meluncurkan suatu layanan yang disebut
"Osaifu-Keitai" atau mobile-phone wallet untuk keperluan berbagai
macam transaksi. Saat ini, e-money di Jepang diterapkan dengan
menggunakan chip smart card FeliCa buatan sony. Chip
ini memungkinkan untuk terjadinya pertukaran data tanpa terjadi sentuhan atau
kontak fisik antar chip dengan suatu device.
II. ISI
E-money ini cara kerjanya mirip dengan kartu telepon pra
bayar. Jika ada pulsanya bisa digunakan, tapi jika pulsanya habis tidak bisa
digunakan. Pengisiannya bisa dilakukan di ATM atau di beberapa tempat isi ulang
yang tersedia di toko-toko di Jepang. Di Jepang, e-money dilengkapi dengan kelengkapan
keamanan seperti “cryptograpy” dan “tamper-resistant chip” merupakan komponen
utama untuk mencegah penggunaan e-money.
Ada dua jenis e-money
berdasarkan bentuknya, yaitu:
·
Server
based, sejumlah
uang dikelola oleh server penerbit. Model ini biasanya dikem-bangkan oleh Telco Provider. Contohnya Osaifu-Keitai
yang dikembangkan oleh NTT Docomo.
·
Chip
based, ukuran
chip yang kecil memungkinkan chipa terseut disimpan dalam kartu, sehingga
mungkin tidak akan terlihat perbedaanya dengan kartu debet atau kartu redit. Contohnya
chip smart card FeliCa.
E-money
di Jepang diterbitkan oleh issuer dan
dioperasikan oleh system operator. Jepang
termasuk negara yang tidak membatasi issuer
pada instistusi keuangan. Issuer (penerbit) adalah institusi yang menerbitkan
e-money. Saat ini, pihak yang telah menjadi issuer prepaid product di Jepang antara lain meliputi bank, service
provider, dan telecommunication
company. Sedangkan system operator adalah
institusi yang memiliki peranan penting dalam menjamin keamanan dan kelancaran
serta kehandalan sistem yang dioperasikannya. Contoh operator e-money di Jepang
adalah bitWallet Inc.
Layanan
e-money atau Osaifu-Keitai di jepang memiliki fungsi sebagai berikut :
·
Sebagai pengganti kartu identitas atau
ID
·
Sebagai tempat penyimpanan uang
·
Sebagai pengganti kartu anggota belanja
(member shop)
·
Sebagai kartu seluler (keitai credit)
·
Alat transaksi pembayaran ketika
berbelanja
·
Tiket langganan elektronik untuk kereta
api, bus, bahkan pesawat terbang
·
Berbelanja on-line (on-line shoping).
Penggunaan e-money
lebih nyaman dibandingkan uang tunai, khususnya untuk transaksi-transaksi yang
bernilai kecil, misalnya :
· Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu transaksi dengan e- money jauh lebih singkat dibandingkan
transaksi dengan kartu kredit, karena tidak memerlukan otorisasi on-line, tanda
tangan, atau PIN
dan nasabah cukup mendekatkan kartu atau telepon seluler pada sensor tanpa
harus menggesek atau menempelkan.
· Nasabah dapat melakukan isi ulang
‘electronic value’ kedalam kartu e-money dari rumah melalui saluran telepon,
tanpa perlu mengambil tambahan uang tunai dari ATM.
· Nasabah tidak perlu mempunyai sejumlah
uang pas untuk suatu transaksi atau harus menyimpan uang kembalian.
·
Kesalahan dalam menghitung uang
kembalian dari suatu transaksi dapat dikurangi.
Ada beberapa aturan
yang harus diperhatikan dalam menggunakan e-money, diantaranya:
·
Ingat-ingat jumlah saldo yang dimiliki. Cek-lah jumlah saldo, sebelum dan
sesudah transaksi. Pastikan jumlah yang terambil sesuai dengan jumlah yang
harus dibayarkan.
·
Jika terjadi ketidakcocokan, segera
laporkan ke bank atau provider yang mengeluarkan layanan tersebut.
·
Hati-hati dalam membawa dan menjaga
benda ini, karena jika dia hilang maka uang yang ada didalamnya akan ikut
hilang.
III.
KOMENTO
Dengan
adanya e-money, kehidupan masyarakat jepang menjadi lebih mudah. Saat melakukan
transaksi jual beli di jepang, terutama untuk transaksi kecil tidak diperlukan
lagi penggunaan uang recehan dan kesalahan dalam penghitungan transaksi bisa
dikurangi semaksimal mungkin. Di indonesia, e-money juga sudah mulai
dikembangkan. Meskipun demikian, perkembangannya belum sepesat teknologi
e-money di jepang.
Sumber
dan sumber-sumber
pendukung lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar